Jangan Menjawab Seperti Ini Saat Interview Kerja!

Paksi Cahyo Baskoro
6 min readJul 18, 2021

--

Akibat pandemi interview pekerjaan rata-rata online
Sumber: Canva

“Padahal CV dan Portofolio sudah bagus dan pengalaman sebelumnya lebih dari cukup. Kenapa ditolak?”

Pertanyaan diatas seringkali terbenak didalam kepala kita saat kita ditolak setelah wawancara kerja, padahal CV sudah menjanjikan dan Portofolio tebal dengan pengalaman, kalau Human Resource (HR) tidak suka lamaran kita pastinya kita tidak akan di undang wawancara dong?

Padahal sudah merasa yakin kalau wawancaranya lancar, saat Interview kamu dan HR santai dan ketawa-ketawa serta mungkin saling bercerita.

Nah, Wawancara yang terkesan lancar dan santai belum tentu tanda HR menanggap anda cocok untuk bergabung dalam tim. Mayoritas ini karena saat di berikan pertanyaan, jawaban antara kurang memuaskan, membuang waktu atau bahkan tidak nyambung.

Jadi, sekarang aku akan berikan 5 pertanyaan umum yang sering ditanya HR dan bahas bagaimana cara menjawabnya yang baik!

Simak!

1. Boleh Perkenalkan Dirimu?

“Nama saya XXX, Umur saya 22 Tahun, Lahir di Bekasi, Orang Palembang….”

Waduh, kok malah cerita biodata sih? Ingat, Interview itu waktunya tidak lama dan HR pastinya tidak mau buang buang waktu. Jadi kalau malah cerita hidup malah yang ada HR keburu capek duluan!

Sebenernya, HR kalau minta perkenalkan diri tuh hanya minta 3 hal.

Nama, Pendidikan Terakhir dan Pengalaman Kerja

Untuk Nama dan Pendidikan kamu cukup jelaskan secara lengkap dan singkat. Untuk yang pendidikan terakhir juga sama dan bagi yang kuliah jelaskan juga Jurusan mana dan Lulusan tahun berapa.

Untuk Pengalaman Kerja, pastikan kamu jelaskan Pekerjaan sebelumnya sebagai apa, Kerja di perusahaan apa dan juga jelaskan pekerjaan kamu disana ngapain saja. Nah, ini justru banyak yang hanya sebut pekerjaannya dan kerjanya dimana, namun tidak memberikan gambaran tugasnya dahulu apa.

HR membutuhkan info ini untuk bisa menyesuaikan apakah kamu cocok untuk masuk ke posisi yang kamu lamar ini.

Bagi yang belum punya pengalaman kerja, kalian bisa ceritakan pengalaman lainnya yang bisa di sesuaikan dengan posisi yang dilamar. Seperti pengalaman Magang, Organisasi atau Projek. Pastikan dijelaskan secara detail dan mudah di cerna oleh si HR.

2. Kenapa Tertarik ingin Bergabung di Perusahaan dan Posisi Ini?

Karena perusahaan ini profesional dan terkenal..saya tertarik dengan posisi ini karena saya suka…”

Ya perusahaan manapun pasti senang jika dibilang “profesional” dan “terkenal”, cuman tidak perlu dingatkan juga oleh kamu. Mereka sudah tau kok kalau mereka memiliki dua ciri khas itu.

Nah, jadi gimana cara jawabnya? Untuk ini baiknya kamu justru coba memberikan jawaban yang HR ingin dengar, seperti ingin bergabung dengan perusahaan ini karena Value/Nilai kamu sama dengan Value/Nilai perusahaan. Biasanya core value atau inti nilai dari Perusahaan bisa dibaca di biodata atau di halaman About Us/Tentang Kami di situs websitenya. Dipelajari dan jelaskan kenapa kamu dan perusahaan memiliki nilai yang sama, atau minimal kenapa kamu setuju dengan nilai itu.

Misalnya, Jika perusahaan tersebut merupakan perusahaan jasa Membeli dan Menjual Saham, maka kamu ceritakan kenapa kamu bisa tertarik dengan saham, dan kenapa kamu bisa relate atau setuju dengan value perusahaan ini. Yang mempunyai visi dan misi untuk membantu siapapun untuk mulai berinvestasi dengan mudah, bahwa kamu juga ingin menjadi bagian dari solusi dibawah perusahaan itu.

Dari sini kamu terlihat mengerti Nilai perusahaannya, juga menunjukan kalau kamu rela riset mengenai perusahaan mereka, dan jawaban lebih berbobot, relatable dan tidak hanya memuji nama perusahaan saja.

Untuk kenapa kamu tertarik dengan posisi ini. Jika kamu hanya bilang kalau kamu suka dan merasa cocok, ini sangat tidak cukup, bagusnya jika kamu Kaitkan ke fasilitas apa yang Perusahaan berikan dari Posisi ini dan apa yang kalian bisa kontribusikan untuk Fasilitas ini.

Contoh:
Jika kamu ingin bergabung jadi Content Writer dan Perusahaan mempunyai situs Blog/Newsletter dimana Content Writer tersebut bekerja, maka kamu jelaskan kenapa kamu tertarik untuk berkontribusi di situs Blog/Newsletter tersebut dan bagaimana cara kontribusinya? Dengan artikel Edukatif? Menghibur? Informatif? atau Semuanya?

Dari sini kamu menunjukan kalau kamu tahu posisi yang kamu lamar pekerjaanya dan bisa memberikan gambaran ke HR kalau kamu tidak hanya tertarik namun kapabel untuk membantu perusahaanya.

3. Apa yang kamu ketahui tentang Perusahaan dan Posisi yang di Lamar?

“Saya tahu kalau perusahaan bangun pada tahun XXXX oleh XXX dan bergerak dalam industri XXX, Saya tahu kalau posisinya adalah XXX

Sebenernya ini memang pertanyaan literal, dimana kamu dites apakah kamu sudah riset sebelum di Interview.

Namun masih bisa tetap blunder, yakni jika kamu salah informasi, kurang riset atau terlalu Textbook.

Maksudnya terlalu Textbook adalah jawaban kamu terlalu umum dan seperti penjelasan copy paste menurut Wikipedia di tugas makalah kamu saat masih sekolah atau kuliah dulu. Siapapun bisa jawab seperti itu. Tidak salah jika kamu jelaskan sesuai fakta yang ada, namun kalau bisa kakmu kembangkan jawaban tersebut.

Misalnya, Balik lagi ke contoh perusahaan sebelumnya, Kamu ketahui kalau perusahaan tersebut memberikan jasa membeli dan menjual saham, namun kamu bisa juga tambahkan jika perusahaan tersebut mempunyai fasilitas aplikasi di Google Playstore yang memberikan kemudahan untuk masyarakat memperjual-belikan saham.

Kamu bisa juga bandingkan dengan aplikasi Saham lainnya dan apa saja yang membedakan setiap kompetitor yang berkeluk di Industri yang sama dengan Perusahaan yang kamu lamar.

Dari sini HR jadi tahu kalau kamu mengetahui bukan hanya sejarah, pendiri atau informasi umum lainnya, namun mengetahui industri yang ditekuni oleh Perusahaan ini, Kompetitornya, Fasilitas dan Jasa yang di sediakan oleh perusahaan.

Untuk apa yang di ketahui oleh posisi yang dilamar. Selain dijelaskan pekerjaanya secara umum, kamu bisa jelaskan Job Description dari posisi itu, apa saja fasilitas yang akan di gunakan di pekerjaan itu dan apa saja tantangannya.

Untuk ini jika agak Textbook mungkin masih lumrah, terutama bagi yang belum punya pengalaman profesional di posisi ini sebelumnya, setidaknya tunjukan kalau kamu sudah belajar dan mengetahui apa saja yang akan dihadapi saat kerja di posisi itu.

4. Kenapa kamu layak diterima disini?

Karena saya merasa cocok dan sesuai, saya team worker dan [masukan kata positif disini]…”

Kalau hanya bilang kamu “cocok” dan “sesuai” tidak akan mempan pada HR, yang menentukan kamu cocok atau tidak kan ketua cabang posisi kamu, kalau ternyata kamu tidak sesuai? Padahal udah bilang cocok segala macem. Yang ada bukan hanya kamu dikeluarkan, namun HR juga bisa kena semprot.

Alangkah bagusnya jika kamu justru kaitkan posisi ini dengan pengalaman kerja, magang atau projek sebelumnya. Bahwa kamu dulu punya pengalaman yang familiar dan bisa diaplikasikan ke posisi ini.

Jika kamu melamar sebagai Legal Staff, maka kamu ceritakan pengalaman magang dahulu sebagai Legal Staff tugasnya apa dan kaitkan dengan posisi yang dilamar. Jika melamar sebagai Content Writer, kamu bisa tunjukan Portofolio penulisan dan Projek penulisan kamu sebelumnya.

Jika ada pengalaman apapun yang sebelumnya mirip atau bisa dikaitkan dengan posisi sekarang, di ceritakan saja dan jelaskan kenapa itu merupakan pengalaman yang layak untuk digunakan di posisi ini.

5. Apa Kelebihan dan Kekurangan Kamu?

“Kelebihan saya ulet, teliti, mudah dibawah tekanan (sama kayak nomor 4), kekurangan saya suka telat, gampang emosi (hal negatif yang bakal bumerang)”

Nah, ini kita mulai ke pertanyaan yang langsung buat ketar ketir. Kita sendiri aja belum tentu bisa bilang apa sisi baik dan buruk kita jadi gimana caranya kita jelaskan ke orang lain? Pastinya kita mau orang lain hanya dengar sisi baik kita dong?

Karena ini banyak yang hanya menjawab dengan berbagi kata-kata kerja yang Positif dan Negatif. Untuk yang positif seperti Ulet, Mudah kerja dibawah tekanan blablabla…

Masalahnya untuk jawaban seperti itu, “Ulet” dan “Mudah kerja dibawah Tekanan” dan kata kata pekerja postif lainnya merupakan sebuah ciri-khas yang semua pekerja wajib punya jadi bukan hal yang unik atau spesial yang bisa kita pamerkan.

Jadi bagaimana caranya? Baiknya, Kamu bisa tetap sebut kata kerja yang positif tentang kamu, namun kamu juga ceritakan pengalaman kamu sebelumnya yang berhubungan dengan kata itu.

Misalnya, Jika kamu “Detail oriented” maka ceritakan pengalaman kamu saat berhasil menemukan kesalahan saat sedang mengerjakan projek sebelum di berikan ke atasan, yang jika tidak dibenarkan maka bisa fatal akibatnya.

Jika “Pekerja Cepat” , kamu pamerkan bahwa kamu selalu bisa kerjakan tugas 2 hari sebelum deadline tanpa revisi.

Untuk Kelemahan, banyak yang sama seperti yang diatas, dimana hanya menyebutkan kata kerja negatif. Lebih parahnya lagi jika itu bisa menjadi bumerang ke kita. Ya kali ada perusahaan yang mau orang yang suka telat dan gampang emosian?

Untuk ini, baiknya kamu ceritakan pengalaman buruk kamu sebelumnya dan bagaimana kamu memperbaiki permasalahan tersebut.

Jika “Tidak teliti saat sudah kecapean” Kamu bercerita sebelumnya bahwa kamu pernah tidak teliti dalam memberikan data. Namun untungnya sadar dan bisa revisi dengan cepat sebelum deadline yang ditentukan.

Berikut adalah sekedar saran untuk membantu perjalanan Wawancara kamu. Ini bukan cara pasti agar wawancara lancar, namun setidaknya bisa kasih gambaran apa yang HR inginkan dari jawaban kamu. Semoga ini bisa membantu.

Aku membuat ini karena terinspirasi dari Bootcamp Karir yang di adakan oleh Kak Angga Fauzan dan Kak Wirda Khoerun Nisa, aku ingin membantu membagikan ilmu yang diberikan oleh mereka.

Thank you for reading and don’t forget to Share!

--

--